CERITA SEX SEPONGAN BABYSISTER YANG MENGGODA - Sex enak enak

Kamis, 23 Juni 2022

CERITA SEX SEPONGAN BABYSISTER YANG MENGGODA

 


Sexenak21 - Aku tinggal di makassar dengan ngekost, rumah yang sangat mewah, pemilik kost tersebut termasuk orang yang elit dan ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta. Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yang melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka.

Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah… setelah pakai baju putih nampaknya sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar…. esoknya, ketika aku mau berangkat kekantor. Tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow… seru… kira-kira 36 lah .. Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun , kira-kira 30 tahun).SahabatQQ

setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aku sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami pemanduannya mas Adi suka pandang pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya … dalam posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuknya pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.

Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, nampaknya mas adi nampaknya seneng banget ditinggal isterinya, semakin dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ”emh kasihan Mbak ya… kok masih cantik jadi janda… ”Si Murni cuma menjawab” ya nasib mas… ”sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

”Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas… jawab Murni. sudah berapa tahun menjada ..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni.

Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik pelatihan spak yg dia gunakan, sementara si Murni masih tetap membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi. Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu, seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yang terjadi, lalu mas Adi memanggil si-mbok pembantunya yang sudah diatas 50 tahun.

“Ya… den ..” kata simbok.

“Bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja istirahat ya,”

“Ya..den…” jawab simbok.

setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik pelatihan spaknya, aqu terus mengintai dengan lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak.

Malu mas… ”kata si Murni.

“Gak apa-apa….” kata Adi.

“Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wanita, sini… ..” ajak adi lagi.

Jangan ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat duduk, semakin nilik-nilik mereka.

“Murni… susumu kok masih kencang ya…” ucap Adi.

“Ah… masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…, kenapa mas bilang begitu…?” tanya Murni.

“Ah… enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah isep bayi berubah bentuk atau tak…?” kilah Adi.

“Ya..tergantung perawatan…” kata Murni.

“Boleh aqu raba susumu ni…” tanya adi.

“Ah… jangan mas… saya kan sudah tua, juga saya malu….” jawab Murni.

Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena.

“Sini geser duduknya…” kata adi.

“Ah… sudah disini saja mas…” kata Murni.

“Gak apa-pa… sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…” kata adi lagi.

“Jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin…” kata Murni.

“Tak ada yg tau, semua sudah tidur.” kata adi.

Lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni nampaknya berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow… mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dari celah pintu kamar.

Akhirnya si Murni menyerah di tangan Adi, dan biarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya. Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. Tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yang begitu mulus, puntingnya coklat muda.

Bahkan lebih terfokus ke celah paha si Murni yang sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. nampaknya si Murni sudah mulai terangsang karena aku melihat bagian dalam kemaluannya pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yang kiri memegang kemaluannya yang sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni. Kelihatannya bukan pemain seks yang brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan mulai mencengkram tangan Adi yang sedang mengelus susu nya.

“Sudah mas… aqu sudah gak tahan…” kata si Murni.

“Aqu juga sudah gak tahan Ni…, bantu saya dong Ni… saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….” kata adi dgn nada merayu.

“Jangan mas… aqu gak mau, taqut hamil….” kata Murni.

“Tak ni… kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu…” rayu adi.

Si Murni pun sudah kelihatannya sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah lebih tegang aja nih si ujang… dibalik pintu. Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta.

“Jangan mas… nanti aqu gak tahan…” kata si Murni.

“Tenang aja… nanti kita sama-sama enak…” kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni.

Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni. Adegan ini terus berlangsung sekitar 10 menit, kemudian adi melepas pelatihan spaknya, dan nampaknya ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah mencampakkan pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet.

“Jangan mas…” kata si Murni.

“Nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu… gak dimasukin kok…” kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya.

“Janji ya..mas…” kata Murni.

“Bener kok saya janji” kata Adi.

Kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan. Murni mulai terlihat menikmati, sambil mencicipi susu si Murni yang sebelah kiri dan meremas susu Murni yang sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni.

Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun tambah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug…. Semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dengan kemaluannya yang sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya.

“Mas… mas… mas… aduh geli sekali… mas…. aduuuuh… enak sekali mas…, tekan sedikit mas… biar ujung nya kena kemaluanku… .. ”

Adi mulai mengubah gerakannya, dari menggesek menjadi benar-benar terbelenggu si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yang sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi.

“Teruuuus… mas… aqu nikmat sekaaaaali….” desah si Murni.

“Iyaaa… saya juga Ni… .nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….” adi terus melaqukan gesek-tekan… hingga kurang lebih 15 menit.

“Sudah mau keluar… nih…” kata si Adi dgn suara tersendat-sendat.

“Jangan keluarkan dulu mas… .tahaaaann… tahan….” kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya.

“Aduuuh… mas… saya mau keluar juga mas… ..” kata si Murni (maksudnya mau orgasme).

“Mas..masukin sedikit ujungnya….” Kata si Murni memohon.

Terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni.

“Ah… aaaahh… jangan dimasukin semua mas… aqu lebih geli kalau ujungnya saja….” kata si Murni.

Adi terus menggesek-tekan, dan nampaknya si adi mulai menekan-nekan pantatnya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil.

“Mas… aqu mau keluar mas….”

“Ya..ya… keluarkan saja ni… biar taMbah licin” sahut si Adi.

Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya, aku terus menyaksikan gesekan kemaluannya di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi.

“Ah..aaaahh… aaaaaaaahhh… .mas aqu ke..ke..ke… luaaaaarr… mas… .ah… .aduuuuuh… mas enak sekaliiiiii”

Aqu juga ni… .aqu juga mau keluar… ni… ”sambil terus memepercepat gerakan gesek-geseknya.

“Aduhh..ni… saya keluar ni… .oh… oh… oh….” adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali.

“Aduuuh… mas… .hangat sekaliiiii… .mas ..”

Gerakan adi mulai lebih pelan dan akhirnya sampai tertelungkup diatas tubuh si Murni. Aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku… dan akh… .croooot… croooot… .sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.

Di lain haru, sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, jadi… di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu. Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni.

“Hem..ehem… Ni… nampaknya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…?” Tanyaqu.

“Ah… enggaaaaakk… biasa aja… ..” jawab Murni sambil agak malu-malu.

“Memangnya kenapa Mas….?” Tanya balik Murni.

Kelihatannya kamu sama mas adi kok lebih mesra sih…? ” Tanya ku lagi.

“Kasihaaann..mas adi kan sudah lama… eh… maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….” jawab si Murni.

Aku mulai merasa benar-benar khawatir kalau aku melihat perselingkuhannya dengan Adi. Sambil baca majalah dan nonton TV, aku pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, pebaikrut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow… .memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra dan CDnya. Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg kotak, sesekali dia pandang kequ seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech.

Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…. ”

“Lho kenapa mas… ..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.

“Iya… Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget… ..” kata ku.

“Akrab gimana ……?” Tanya Si Murni agak ketus.

“Ya lah… .emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?”

Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aku melihat bentuk perut yang sudah agak kendur tapi malah seksi, kemudian dia duduk disebelahku.

“Mas… tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga. Karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas….” Jawab si Murni memelas.

Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yang masih sintal dan tampak mulus walau baru tampak terpisah karena tertutup BRA.

“Ya… kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya.” Jawabku sambil godain.

“Yeee si mas, rusak susu sebelanga… ah…” jawabnya sambil tinggal malunya.

“Ya… dua-dua-nya Ni… ..kalau terus di-uwel-uwel mah….” jawab ku.

Si Murni mencubit perutku, “ah..si mas bisa aja. Nih tak hasta… ..hayoooo kapuk… !!! ” Si Murni kayak yg greget campur kesel.

“Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah… .hanya begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa“ keluar ”…… bener mas aqu gak bohong.” Kata si Murni agak serius.

“Lho… .sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni,” jawab ku.

“Mas kok gitu sih….?” Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya.

“Belum mas belum rusak nih…” jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya.

“Ya… .percaya deh….” jawabku.

“Ni… pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…”

“Weee… maaf ya… aqu bukan tukang pijat kok….” jawab si Murni agak sengit.

“Yah… sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho… ..” jawab ku.

“Eeeemmmm… .si mas ngancam ya… ..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari… ..” jawab si Murni.

Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yang nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya.

“Mas kepalanya mau dipijit gak… ..”

“O… ya… iya Ni, kemudian si Murni memijit kepala ku… wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih… .. ”

“Ah..biasa aja mas” jawab si Murni.

Kemudian aku merasakan ada yang agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aku dah nebak deh… pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan… krisis..semakin terasa hangat dan empuk, aku merasakan kedua pahanya semakin mendekat, dia mengalami tekanan terus dan aku agak sedikit, sehingga punggung ku semakin memaksa pubisnya.

“Aduh… Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku… .. terus Ni tekan lagi, ”kata ku.

“Ah si mas bisa aja… ..mau tertarik lagi?” Kata si Murni.

“Ya… iya… dong”, si Murni terus berjuang-nekan pubisnya di punggungku. Napasnya pun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.

“Apanya yg enak mas…” tanya si Murni.

“Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku,” jawab ku.

Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubisnya dipunggung ku.

“Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni …… .mau pegang nih….? ” Tanya ku.

“Manaaaa….” tanya si Murni.

“Nih… .sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan….” Jawab ku.

“Iya… mas, kok tegang ya….” tanya si Murni.

Aku juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, ”kata si Murni.

“Ni, pijit aja punya ku… ..tapi yg enak ya….”

Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, bikin mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluanku, ah… .mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan, dipijit-pijit lembut yang membuat kemaluanku terasa geli dan nikmat sekali.

“Oh… .Ni, enak banget, teruuuus Ni,” desah ku.

Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal- sengal.

“Aduuuuh… mas, sentuhan lembut kok banget, semakin nikmat mas….” terus tangan kanan si Murni membuka tutup kepala bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.

Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah… benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Murni yg mengarah ke arah agak kesamping kiri dan yang ke kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang.

“Isap mas….” Pinta si Murni.

Perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan slow lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan.

“Aaaahhh …… aduh mas… .kok enak sekali… .teruuuus… mas….”

Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aku terus minum punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih memakai kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aku merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aku merasakan semakin geli di kemaluanku. Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah.

Gesekan-gesekan yg pelan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah… ..lembut dan empuk, pantatnya tidak kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus. Si Marni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni di sekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni makin terangsang makin mengesek agak cepat.

“Oh… .oh… .oh… .mas… .aqu mau keluar mas …….”

Mendengar rintihan si Murni, aku membantu proses keluarnya si Murni, aqu tekan pantatnya dengan kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras kemaluanku, dan aaaaahhh… aaahhh… seeeeepp..seeeppppp… seperti kepedasan makan lombok.

“Maaaasss… ..aqu keluar mas… ..ah… aaaahhh….” si Murni seperti setengah menangis.

Terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih… mendesah… .kemudian menolakutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut… nyut… wah si Murni mengalami orgasme panjang nih… pikir ku. Kemudian siapkan si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp… .. seeeppp… .. seperti orang kepedasan.

“Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….” ajak ku.

“Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….?” Jawab si Murni.

“Ya… sudah buka saja celanamu Ni… ..” perintahku.

“Jangan mas… .gini aja ya….” sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.

Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan bagian kemaluan yg hangat dan licin mulai dari kemaluanku, aku merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni.

“Aduh Ni, CDmu sakit nih….”Agen Domino99

Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yang berbeda dengan rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup. Namun kuyup basah yang membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat. Murni terus bergerak, sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku.

Aku angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yang sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah menjadi tubuhku, sehingga susunya semakin memaksa di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, nampaknya dia Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada di dalam lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya.

“Ni… kamu dibawah Ni….” Pinta ku.

“Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar.” Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobik.

“Ya… tapi masukan dong Ni. Aku sudah gak sabar nih…. ”

“Iya… iya… tapi pelan-pelan ya mas… .biar terasa nikmat.” jawab si Murni.

Kemudian si Murni gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun secara perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aku merasakan gesekan lubang kemaluan yang halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yang khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan yang seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya. Desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni.

“Ah… aaaahhh… ..”

Pelan-pelan si Murni menyentuh pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan… pers lagi… ..berkat… lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yang terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dengan menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya termasuk saya yang tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya… aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut .

Kemudian ada denyutan yang panjang rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku. Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih jam, aku benar-benar merasakan nikmat yang baru kali ini kurasakan dibanding kenikmatan saat ML dgn pacarku. Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali mau keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat… cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi.

Dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah… rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,

Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung menelpon susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yang teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam dari si Murni, dia lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan.

“Aduuuuhh… mas… hangat sekali ……” rintih si Murni.

Aqu merasakn enaknya ketika pertama selangkangan… kemaluan si Murni menjepit, selangkangan kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aku memasuki hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si Murni agar kemaluanku menancap semakin dan selangkangan yg terakhir membuat tubuhku bergetar Getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah kenikmatan kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis , dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar